SUARA SUMBAR | PADANG — Menjelang peralihan otoritas penyelenggaraan haji dari Kementerian Agama (Kemenag) kepada Badan Penyelenggara Haji (BPH) tahun depan, BPH optimistis tahun ini akan menjadi penyelenggaraan ibadah haji terbaik sepanjang sejarah. Sebab, Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar Simanjuntak pada Sabtu (19/4). Dahnil hadir secara langsung dalam kegiatan Bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Jakarta. Dia mendampingi Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang memberikan pembekalan kepada ratusan ribu jemaah calon haji dari seluruh wilayah Indonesia.
”Dan kami yakin tahun ini akan menjadi tahun penyelenggaraan haji terbaik sepanjang sejarah Indonesia. Dan mudah-mudahan kami dituruni, diwarisi, penyelenggaraan haji yang terbaik ini. Kemudian kami bisa menggunakan standar tinggi yang sudah dilakukan oleh Pak Menteri Agama (Nasaruddin Umar dan jajaran untuk pada periode-periode berikutnya,” harap Dahnil.
Menurut Dahnil, pihaknya sudah merumuskan tiga sukses dalam penyelenggaraan haji. Yakni sukses penyelenggaraan haji yang efisien, aman, dan nyaman. Kemudian sukses ekosistem haji. Dan yang ketiga sukses peradaban dan keadaban. Dia menyampaikan bahwa tiga sukses itu sangat penting dalam penyelenggaraan haji di masa yang akan datang.
”Sukses pertama adalah sukses ritual. Secara syariat terpenuhi, secara penyelenggaraan efisien, aman, nyaman. Kami sebut istilahnya eman, maka penyelenggaraan haji ini harus eman. Harus efisien, aman, dan nyaman. Efisien juga artinya harus bebas dari praktik rente haji, harus bebas dari praktik korupsi, harus bebas dari praktik pungli dan sebagainya,” kata Dahnil.
Dia menyebut, hal itu pula yang menjadi pesan dan penekanan Presiden Prabowo Subianto dalam penyelenggaraan ibadah haji. Prabowo tidak ingin, ibadah haji masih dikorupsi, ibadah haji jadi sasaran pungutan liar (pungli), dan ibadah haji dimanipulasi.
”Itu yang tidak diinginkan oleh presiden. Dan alhamdulillah kami mendukung penuh sikap pak menteri agama selama ini terkait dengan integritas penyelenggaraan haji,” imbuhnya.
Kemudian sukses kedua adalah sukses ekosistem ekonomi haji. Haji bagi Presiden Prabowo, lanjut Dahnil, harus menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Multiplier ekonomi penyelenggaraan ibadah harus lebih luas. Dia pun menyebut pengelolaan uang haji oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Sukses ketiga, lanjut dia, adalah sukses peradaban dan keadaban. Dahnil menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji harus berpengaruh pada aspek kebangsaan dan kenegaraan. Pihaknya ingin penyelenggaraan ibadah haji menguatkan kualitas kebangsaan dan nasionalisme Indonesia. Utamanya dari para haji yang pulang dari Tanah Suci. (JP)