Sering kali terjadi banyak kejadian pada diri mahasiswa yang beranggapan bahwa perjuangan adalah salah satu bentuk dari perlawanan kepada kaum penindas. Persepsi seseorang akan hal demikian mengakibatkan banyak irisan siap mati tapi takut lapar. Hal demikian banyak asumsi bahwa mereka adalah kelompok yang memiliki kemampuan kritis ditengah masayarakat. Beranggapan bahwa mereka selalu ada di pihak masyarakat untuk memperjuangkan hak yang tertindas.
Anomali yang sering merajut pemikiran mahasiswa pada saat ini yang menggap kesalahan kecil dari pemerintah harus diselesaikan dengan cara turun kejalan dengan menyiapkan kajian yang sangat matang. Akan tetapi mereka sendiri belum siap dengan apa yang harus mereka persiapkan.
Hadirnya sosok malaikat yang membawa kemakmuran bagi mahasiswa yang berjuang dengan idealisme mereka masing-masing dengan harapan akan memberikan kesejahteraan bagi kaum kritisme. Dengan ini, mereka akan merasa akan berada diruangan yang penuh dengan keindahan surga. Entah euforia apa yang menjadi kekuatan pertahanan tinggi bagi kaum pejuang hari ini, yang menggap diri mereka sebagai aktor berkedok kaum pejuang akan tetapi hanya untuk bersenang-senang.
Banyak organisasi lahir hari ini yang katanya akan hadir sebagai pembeda karena buwaian nyanyian dari sosok malaikat yang akan hadir untuk mensejahterkan. Ketika beberapak golongan sudah masuk kedalam lubang jurang yang dibuat malaikat penyelamat, mereka akan mengikuti alur yang akan sedang dimainkan.
Hari ini lahirnya elemen baru sebagai kaum penengah antara must’aqafin dan mustakbirin, akan menjadi solusi disetiap gerakan baru yang akan dimainkan, pada akhirnya akan berakhir dengan sama. Keinginan mendapatkan panggung diranah politik dan dikenal banyak penonton yang menyaksikan sirkus dalam kegelapan dunia pergerekan, akan tertawa lalu berbisik, mereka adalah boneka yang sedang kita berikan kenyamanan.
Hadirnya sosok serdadu baru yang terlahir sebagai pemeda diantara mereka semua, yang benar-benar berjuan sebagai anak kandung bumi pertiwi untuk membawa kepentingan masayarakat sebenarnya. Sosok ini hadir dari golongan biasa saja, dengan proses yang sangat luar biasa. Beranjak dibangku perkuliahan sederhana yang selalu jadi nyanyian sederhana dari setiap sutradara yang menganggap dirinya sangat luar biasa.
Seseorang dengan tekat pejuang, tidaklah mudah untuk menggapai apa yang dia impikan. Beranjak dari organisasi himpunan internal kemahasiswaan lalu sampai ditataran eksekutif gerakan. Ditahun 2023 sosok anak misterius bangkit dari kegegelapan yang sangat menyeramkan, menyuarakan hak-hak yang terzholimi yang selama ini yang dikotomi oleh penguasa yang menggap diri mereka adalah sang raja. Hadir sebagai seorang presiden mahasiswa dengan latar belakang yang biasa saja. Berlatar belakang oraganisasi eksternal kampus lalu berjuang untuk eksistensi center gerakan. Dia berhasil mewujudkannya dan menjadi poros baru untuk generasi selanjutnya. Namun, perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai, banyaknya hinaan, cacian, dan makian. Pemuda ini terus berjuang agar apa yang dia inginkan bisa terwujudkan.
Proses yang begitu sangat panjang, selesai menjalakan misi didunia gerekan, dia beralih dalam misi baru yang disebut dengan missionarisnya dapur kecil yang sangat dibutuhkan. Dapur yang sangat luar biasa, tempat dimana tunas baru akan dilahirkan sebagai jatung dalam setiap gerekan yang akan diperjuangkan. Sang pembawa misi akan hadir sebagai pembaharu bagi tunas baru yang akan melalui proses yang tidak mudah. Dengan modal spirit perjuangan ke Islaman dan ke Indonesiaan, harus bisa menjadi apa yang diingikan oleh orang lain namun bertolak belakang dengan keinginan diri sendiri. Itu sebuah catatan perjuangan yang harus diperjuangkan, karena perjuangan sebenarnya adalah perjuangan yang tidak ada satu alasan apapun yang harus diucapkan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Jangan pernah menaruh harapan pada faktor keberuntungan, akan tetapi percayalah kepada hasil dari kerja keras”. Sang pembawa misi selalu merasakan bagaimana kaum kapitalis menginjak dan menjatuhkan setiap yang akan dia lakukan. Namun dia terus bangkit dan berjuang agar bisa menjadi yang terbaik. Selalu ada penyemangat bahwa “Jika engkau menyukai langit, maka engkau harus siap mencintai segala bentuk cuacahnya, dan jika proses adalah luka, maka bertahan adalah bentuk kata cinta yang sempurna”. Itulah modal yang dari sang pembawa misi agar selalu berjuang untuk tunas baru yang akan dilahirkan. Siap diasingkan dan harus siap dalam kesendirian ditengah malam bersama angin yang sangat menyeramkan.
Ditengah gemelut hiruk pikuk yang dia rasakan, jatuh bangun dalam setiap gerakan dan selalu gagal dalam romansa kebersamaan, ada sebuah momentum yang tidak direncanakan namun ditakdirkan tuhan. Bertemunya sosok bunga melati yang tumbuh dihalaman lagi mekar dengan sangat inda. Tentunya banyak sekali yang akan memtik untuk dijadika sebuah catatan agar bisa disimpan untuk dijadikan intuisi disepanjang gelap malam yang mengerikan. Hadir sebagai cahaya terang yang menerangi gelapnya malam.
Bunga itu sebagai pembeda diantara bunga indah yang selalu menggoda pengguna agar bisa untuk digenggam, namun dia memilih bunga yang kala itu hadir sebagai cahaya untuk tempatnya berbagi disetiap kali ada sebuah teriakan sisksaan yang akan menyelimuti diri. Dia berjanji bahwa akan berjanji akan kembali dengan tujuan akan menggenggap bunga itu sampai mati.
Setelah mentuntaskan sebuah misi, dia mengatakan bahwa ada janji yang dititipakan kepada bunga melati yaitu kenangan yang sangat berarti dia titipkan pada penakluk sang pembawa misi. Kenangan yang sederhana, disetiap perjalanan sang pembawa misi dengan penuh luka dan derita ada sebuah teman yang selalu menemani pembawa misi.
Janji yang pasti akan dia tepati, hari ini dia berada jauh diujung negeri sedang berjuang untuk menyelesaikan misi baru untuk bisa menggenggam bunga sampai akhir hanya ini.
Namun, akankah ini menjadi takdir terindah atau berakhir dengan luka dan derita. Jika usaha dan ikhtiarmu sudah maksimal diatas bumi, maka biarkan doa dan takdir bertarung diatas langit.
Penulis :BIMA IBNU FALAHK