Apa - Apa ke Damkar Siaga 24 Jam Tapi Gaji Kecil dan Fasilitas Terbatas

 

Foto : Ilustrasi, sumber : Wikipedia


Limapuluh Kota, SuaraSumbar.com -

Masyarakat dan netizen Indonesia kini ramai - ramai memuji Pemadam Kebakaran (Damkar). "Apa - apa kini ke Damkar," demikian tagline nya. Benar saja, Damkar selalu berusaha tampil maksimal, ada di segala kondisi. 

Tak hanya memadamkan api, Damkar juga siap membantu evakuasi ular, evakuasi sarang tawon. Hingga membuka cincin yang tak bisa dilepaskan dari jari, bahkan diminta untuk menyanyikan lagu, untuk menghindari frustasi dan kesepian yang mungkin akan berujung ke bunuh diri. 

Terlepas dari dinamika tugas Damkar itu, ternyata "pahlawan hidup" Indonesia itu, di beberapa Kota dan Daerah hanya digaji dengan nilai yang tergolong kecil, juga dengan fasilitas yang terbatas. 

Di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat diperoleh data, bahwa ada 140 orang pasukan Damkar, 80 orang masih berstatus Tenaga Harian Lepas (THL). 

Mereka bekerja 24 jam, selalu siaga. Jika masuk pukul 08.00 WIB hari ini, maka pergantian sift nya pukul 08.00 pula, jika ditotal petugas Damkar di Kabupaten Limapuluh Kota bekerja 240 jam dalam sebulan.

Sedangkan upah yang diperoleh seorang petugas Damkar berstatus THL, cuma 1,7juta rupiah per bulan. Sangat jauh dibandingkan UMR Sumbar, yaitu 2,9juta. Tak hayal jika melalui Kabid Penyelamatan, Wiwing Nofri, mereka para petugas THL di Damkar berharap kenaikan gaji hingga 2,7juta rupiah per bulan. 

Kepada redaksi ini sambil ngobrol santai via WA terkait nama baik Damkar di mata masyarakat, Wiwing Nofri mengaku fasilitas seperti baju tahan panas, baju tawon dan sepatu masih minim. Semoga fasilitas dan gajinya bertambah, Pak. Terimakasih telah selalu ada buat masyarakat.

//Fadli Riansyah Sikumbang

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال