Agam, KITAPena.id — Sebuah kolaborasi budaya yang mempererat hubungan antar wilayah di Ranah Minang kembali digelar. Malam ini, Jum’at, 30 Mei, Sanggar Seni Baringin Ka Payuang Gerbang dari Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, tampil membawakan pertunjukan Randai di Baso, Kabupaten Agam.
Undangan ini datang dari Sanggar Seni Suluah Panarang, salah satu sanggar aktif di Baso yang dikenal luas atas dedikasinya dalam pelestarian seni tradisional Minangkabau, terutama dalam bidang tambua tansa dan tari tradisi.
Pertunjukan digelar malam ini di halaman sanggar Suluah Panarang, dengan melibatkan para seniman muda dan anak - anak usia sekolah. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tapi juga momentum silaturahmi budaya antar-nagari, mempererat rasa kebersamaan dalam satu payung adat Minangkabau.
“Randai bukan sekadar pertunjukan, tapi cerminan dari falsafah hidup urang awak: kebersamaan, ketangkasan, dan cerita tentang nilai-nilai luhur. Kita ingin generasi muda tetap mencintai dan mewarisi ini,” ujar Zulfahmi, orangtua salah satu peserta randai dari Sariaklaweh.
Pertunjukan Randai malam ini akan membawakan cerita lisan Minangkabau yang mengangkat nilai moral dan sejarah, dikemas dengan gerakan tari, musik talempong, dan dialog bersyair khas randai.
Acara yang dikemas dengan dekorasi pentas nan memukau itu, ditambah dengan pembawa acara yang berkelas, membuat event tersebut layaknya pentas seni kelas internasional. Sehingga penonton dari berbagai daerah di Sumatra Barat, berdecak kagum. (Fadli Sikumbang)