![]() |
Bima Ibnu Falahk |
Sebuah imajinasi yang penuh ironi, ketika singa ingin mempertahankan tahtanya. Namun serigala tetaplah serigala, lone wolf bukan berbicara tentang anti sosial, tetapi sebuah perjalanan yang harus dijalani sendiri. Serigala yang paling berbahaya bukanlah yang paling rebut, tapi yang berjalan sendirian tanpa suara dan penuh tujuan, lone wolf bukan berarti antisosial tapi dia tahu bahwa dunia ini bukan panggung untuk mencari pengakuan, dia tidak butuh validasi dan haus akan tepuk tangan, karena yang dia kejar hanyalah misi kehidupan. Ketika orang lain pamer malahan dia hanya diam, orang lain ramai dia berfikir dan saat waktunya datang dia eksekusi dengan tenang.
Kesendirian bukanlah kelemahan baginya melainkan itu adalah medan tempur tempat dia mengasah diri tanpa distraksi basa basi. Ketika kalian mau dihormati dan ingin mempunyai aura pemimpin seperti Thomas Shelby belajarlah berdiri sendiri, karena yang tidak takut sendirian adalah yang paling sulit untuk dijatuhkan.
Singa yang selalu berkerumunan akan mencari mangsa secara bersamaan, ketika seorang ketua gagal dalam menyelesaikan masalah, maka dia akan dianggap seorang yang tidak mempunyai wibawa dan etika. Pada saat yang bersamaan bawahan akan meninggalkan pimpinan kawanan secara perlahan, karena mereka berfikir ketua tidak pantas dan layak untuk dipertahankan.
Seseorang yang memiliki tahta akan berfikir bahwa setiap yang dia perjuangkan harus dilanjutkan dan setiap apa yang telah dia lakukan harus diteruskan. Berkamuflase agar bisa dikenang sebagai pemenang, dia akan selalu dihantui rasa takut yang begitu mendalam ketika dia harus dihilangkan dari sejarah yang telah dia menangkan.
Sungguh kejadian yang sering terjadi, ketika sebuah pencapaian harus dibalas dengan kesuksesan, maka disitu para pencundang akan hadir sebagai pahlawan. Dan badut akan beralih fungsi menjadi petinggi sebuah kelompok yang penuh ilusi. Kesenjangan yang terjadi badut akan selamanya menjadi badut, dan pecundang tidak akan pernah menjadi pejuang, karena tidak adanya sebuah mentality yang lebih didalam diri. Mereka akan selalu merayap untuk memperoleh kesenangan dunia dan berfungsi sebagai cerita didalam permainan sirkus yang tidak ada habisnya.
Hari ini, begitu banyak polemik yang harus dihadapi demi keberlanjutan sebuah misi. Misi yang diemban harus diselesaikan, karena kalau tidak aka nada sebuah dentuman perang yang akan segera didendangkan. Lalu semua orang akan membuat kelompok baru untuk memenangkan kontestasi dalam pemilihan yang sangat dinantikan.
Kita selalu berfikir bahwa apa yang kita rencanakan selalu menjadi solusi yang terbaik. Namun pada kenyataannya tidak, karena kita hanyalah titipan yang disegani karena telah memangkan sebuah pertempuran. Menjadi bahan bagi pemimpin sebelumnya karena dia berhasil menyelesaikan teka-teki yang telah dirancangnya.
Kesadaran yang begitu lambat membuat manusia haus akan validasi dengan penuh kontroversi. Pada masanya kita akan bespekulasi bahwa apa yang telah dimulai ternyata telah usai, harus ada penurus baru untuk memikul tanggung jawab kedepan. Bersiap untuk hilang dari sejarah atau bertahan sebagai pahlawan untuk selalu dikenang untuk selamanya.
Momentum dalam pertempuran harus segera diselesaikan, untuk memenangkan sebuah pertempuran harus mempersiapkan pasukan yang siap mati dimedan perjuangan. Sebagai seorang yang pernah menguliti dunia fatamorgana penuh dengan rekayasa akan dimobilisasi untuk memangkan pertempuran kembali.
Akan lahir penantang baru dengan misi akan mebawa perubahan agar wadah yang telah dinodai secara bersama-sama akan kembali kepada tujuan awalnya, menjadi contoh bagi kelompok lain dan bagaimana memanusiakan manusia.
Nahkoda baru akan ditunjuk sebagai sosok yang akan dihormati dan disegani, tinggal menghitung hari dan semua yang direncanakan akan diselesaikan. Misi baru akan diemban, perjalanan baru akan dimulai, sudah saatnya konseptor akan menjadi eksekutor.
Berupaya menyusun barisan untuk merobohkan pertanahan yang selama ini hanya menjadi pameran berbentuk puisi yang dimainkan. Tidak akan bertahan lama ketika yang dibangun secara tersusun rapi hanyalah kepentingan golongan, bukan untuk keumatan. Tuhan tidak pernah lupa dengan apa yang telah dia titipkan dan tidak akan pernah salah untuk memberikan beban kepada seseorang yang telah dia percayakan. Percayalah bahwa apa yang kita fikirkan dan kita usahakan akan berbanding lurus dengan apa yang kita harapkan.
Terkabulkan sekarang atau nanti, kita percayakan semuanya pada pemilik alam semesta ini. selanjutnya haruskah ada perlawanan untuk menyelesaikan dinasti ini? ketika tujuan hanya untuk sendiri pada saat itulah penantang baru berjalan dengan langkah yang suci. Petakan segala yang ada lalu selesaikan dengan cara yang sangat sempurna.
Sebuah catatan yang harus ditamatkan, bahwa semua orang berhak menjadi pemimpin, namun jangan lupakan ketika hak sudah terpenuhi maka kewajiban dengan subuah sumpah akan menanti. Kita percaya bahwa regenerasi harus disegerakan untuk membawa sebuah perubahan kearah yang lebih diinginkan.
Ketika regenerasi mampu membuktikan, jangan pernah menitipkan amanah kepada reinkarnasi yang penuh dengan hayalan. Jangan paksakan suatu hal yang tidak mungkin, walapun bisa diwujudkan namun akan terasa sulit untuk diselesaikan, disitulah akan timbul perpecahan dan akan mengakibatkan hilangnya sebuah tujuan yang telah direncanakan. Merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi karena ego sendiri. Dealing with your self, harus memberikan yang terbaik untuk generasi selanjutnya, akan lebih nikmat walaupun kita bukan bagian dari mereka. Setidaknya apa yang telah kita cita-citakan akan terwujudkan dengan hadirnya pemimpin baru untuk mengarahkan kearah yang ingin kita tuju.
Apapun hasilnya harus tetap optimis dan percaya bahwa mereka bisa untuk diajak kerjasama, mereka bukanlah hewan liar yang lalu dijinakkan agar bisa menghibur banyak penonton. Mereka adalah manusia yang lagi berjuang untuk menjadi paling baik demi tujuan bersama ini. Jangan pernah merasa gagal ketika keinginan tidak bisa terpenuhi dan jangan pernah merasa hina ketika kelompok baru bukan lah bagian dari kita, semuanya hanya titipan semntara yang harus kita relakan untuk penerus berikutnya.
Berusaha iklas dengan kejadian yang ada dan jangan terlalu rakus dengan apa yang kita punya, karena manusia hayalah seorang hamba yang diberi nyawa untuk mengabdi kepada tuhannya. Kita boleh mengarahkannya, jangan paksa dia untuk merubah tujuannya karena belum tentu sempurna apa yang kita inginkan setalah mereka semua menjalankan perintah sesuai dengan apa yang kita rincanakan
BIMA IBNU FALAHK